BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mahakam Ulu (Mahulu) yang dipimpin oleh Ketua DPRD Novita Bulan, S.E., M.B.A, dan ditemani oleh Wakil Ketua II Martin Hat L, S.T., M.Si kembali datangi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menyuarakan suara rakyat mengenai status pembangunan jalan di mahulu.
Dengan membawa amanat rakyat, DPRD Mahulu diterima oleh BPJN pada Senin (02/10/23), di Ruang Rapat I, gedung BPJN Balikpapan dengan suasana yang sangat nyaman dan saling bertukar pikiran mengenai kondisi jalan di mahulu.
Ketua DPRD membuka pertemuan dengan menerangkan bahwa, DPRD datang ke BPJN dengan semangat membangun demi kepentingan masyarakat mahulu, untuk bertanya kepada BPJN sudah sejauh mana pekerjaan jalan dan jembatan di mahulu untuk membuka keterbukaan akses.
Pokok Pembicaraan
Ketua DPRD Mahulu, Novita Bulan, S.E., M.B.A menjabarkan beberapa persoalan, dirinya menyebut setelah kunjungan Gubernur Kalimantan Timur ke Mahulu beberapa waktu yang lalu. Kami DPRD Mahulu ingin menanyakan langsung setelah kunjungan beliau, apa saja program atau bentuk perhatian yang diberikan kepada Mahulu.
kunjungan kami kali ini secara khusus untuk menanyakan terkait kelanjutan ruas jalan Tering – Long Bagun hingga ruas jalan Long Bagun – Long Apari, dan kemudian yang spesifik dalam surat dari DPRD adalah mengenai jembatan Muara Ratah.
” Jembatan ratah ini kalau dibilang tidak ada masalah tapi nyatanya hingga saat ini kok tidak berdiri juga” tanya Novita Bulan
Lebih lanjut, Novita menambahkan bahwa jika memang ada masalah agar bisa disampaikan mengingat DPRD Mahulu tengah giat melakukan RDP langsung di kampung-kampung agar mengetahui permasalahan yang terjadi secara langsung.
Kemudian Wakil Ketua II DPRD Mahulu, Martin Hat L, S.T., M.Si memfokuskan pembahasan dari sisi penggunaan material, dan penempatan material. dirinya juga mempertanyakan apa yang menjadi kendala di lapangan.
Lenih lanjut pria lulusan Tehnik ini, menyoroti metode pengerjaan dilapangan jadi mohon dari pihak perencanaan dan pengawasannya untuk benar-benar memperhatikan dengan teliti, saat ini pengerjaan ada di pembangunan tiang pancang, dirinya menyebutkan bahwa dalam ilmu teknik tidak ada rehab/perbaikan tiang pancang dikarenakan struktur bawah. Wakil Ketua II DPRD Mahulu ini menilai dalam proses pengecorannya, pengerjaannya tidak menggunakan metode yang dianjurkan.
“penggunaan material secara teknis apakah telah memenuhi standar, karena saya perhatikan terdapat beberapa material yang tidak sesuai” tanya Martin Hat
Menanggapi pertanyaan dari wakil ketua II, material yang digunakan untuk membangun jalan secara teknis akan menjadi perhatian kita, penggunaan material yang digunakan. Apakah perlu kita modifikasi atau tidak ungkap lutfi.
Turut Hadir dalam pertemuan DPRD Mahulu Ketua Komisi II Feberianus Yoel B, S.H., Ketua Komisi III Devung Paran, A.Md.Keb., Wakil Ketua Komisi II Kerawing Lawing, AMK., Wakil Ketua Komisi III Petrus Higang, A.Md.Kep., Sekretaris Komisi I Martinus Jeno Huvang, S.Pd., Sekretaris Komisi III Weny, S.E., Anggota Komis I Lawing Uning, S.Sos., Anggota Komisi I Uling, S.Pd., Anggota Komisi I A Kelawing Bayau, S.Pd., M.Ap., Anggota Komisi II Yovita Juby., Pejabat Pembuatan Komitmen Bagian Umum dan Tata Usaha (BBPJN) Muhammad Luthfy, S.T., Pejabat Pembuat Komitmen Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (BBPJN) Purnyoto, S.T., Kepala Satuan Kerja Perbatasan Kaltim (BBPJN) Teuku Surya Dharma, S.T berserta jajarannya.(AJA/PB)
Komentar